Urutan Operasi
Sebuah ekspresi mungkin terdiri
atas beberapa operasi sekaligus. Misalnya:
iHasil
= x * 3 mod 5 > y div 2 + (7 – 6)
Untuk
menentukan operasi mana yang dilakukan terlebih dahulu daripada operasi
lainnya, setiap operator memiliki level urutan (Precedence). Pada bahasa
pemrograman pascal, terdapat 5 level presedensi.
Operator
yang memiliki level lebih tinggi (ditunjukkan dengan angka yang semakin kecil)
akan dioperasikan terlebih dahulu dibandingkan operator lain yang levelnya
lebih rendah. Sedangkan pada operator-operator yang berada pada level yang
sama, operasi dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan. Hal ini disebut
dengan Associativity (asosiativitas).
Operator
|
Deskripsi
|
Asosiativitas
|
Presedense
|
()
|
Tanda
Kurung
|
1
|
|
Not
|
Logika
NOT
|
2
|
|
*
|
Perkalian
|
Kiri
ke kanan
|
3
|
/
|
Pembagian
|
||
Div
|
Division
|
||
mod
|
Module
|
||
and
|
Logika
AND
|
||
+
|
Pemjumlahan
|
Kiri
ke kanan
|
4
|
-
|
Pengurangan
|
||
or
|
Logika
OR
|
||
<
|
Kurang
dari
|
Kiri
ke kanan
|
5
|
<=
|
Kurang
dari sama dengan
|
||
>
|
Lebih
dari
|
||
>=
|
Lebih
dari sama dengan
|
||
=
|
Sama
dengan
|
||
<>
|
Tidak
sama dengan
|
Misalnya
pada ekspresi berikut ini:
iHasil = x * 3 mod 5 > y div 2 + (7 – 6)
Jika
inputannya adalah x = 3 dan y = 5 maka urutan pengerjaannya adalah:
Level
Presedense
|
Pengerjaan
|
1
|
iHasil
← x * 3 mod 5 > y div 2 + (7 - 6)
iHasil
← x * 3 mod 5 > y div 2 + 1
|
3
|
iHasil
← 3 * 3 mod 5 > 5 div 2 + 1
iHasil
← 4 > 2 + 1
|
4
|
iHasil
← 4 > 2 + 1
iHasil
← 4 > 3
|
5
|
iHasil
← 4 > 3
iHasil
← True
|
Runtunan
Sebuah
runtunan (sequence) terdiri dari 1 atau lebih pernyataan. Tiap pernyataan
dikerjakan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya, yakni sebuah
instruksi dilaksanakan setelah instruksi sebelumnya selesai dilaksanakan. Jika
pada urutan instruksi pada program diubah meka hasilnya akan berbeda.
Contohnya: Diberikan dua buah
ember A dan B. Ember A berisi air berwarna merah, dan ember B berisi air
berwarna biru. Pertukarkan isi kedua ember itu sedemikian sehingga ember A
berisi air berwarna biru, dan ember B berisi air berwarna merah. Pertukaran isi
ember tersebut akan benar jika jalan pertukaran isi ember tersebut berurutan seperti
:
1.
Isikan air dari ember A ke dalam ember C
2.
Isikan air dari ember B ke dalam ember A
3. Isikan air dari ember C ke
dalam ember B
Jika
urutan pertukaran isi ember tersebut diubah, maka hasilnya akan salah.
(contoh
algoritma program)
Kemudian
misalkan dalam membuat program yang akan mengkonversikan suhu yaitu dari
Celcius ke Fahrenheit digunakan beberapa rumus, seperti: Celcius di konversikan
ke fahrenheit : F = 1.8 * (C + 32) Tanda dalam kurung digunakan untuk menyatakan
bahwa instruksi yang ada di dalamnya dikerjakan terlebih dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar