on Leave a Comment

Network Model


Dalam dunia Jaringan Komputer dikenal 2 jenis model networking : Model OSI dan Model TCP/IP. Model networking digunakan untuk merancang jaringan computer secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa keuntungan diciptakannya model networking :

  • Membantu mem-”break-down” fungsi-fungsi dalam network menjadi lebih spesifik.
  • Membentuk standard pembuatan perangkat network bagi para vendor.
  • Mengacu pada sebuah model dapat mempermudah proses troubleshoot masalah-masalah yang ditemukan pada network.
  • Memungkinkan vendor untuk fokus pada sebuah area tertentu dalam network dalam membuat produk.
Model OSI

Model OSI terdiri dari 7 layer, dimana setiap layer mendefinisikan sekumpulan fungsi layanan (service) yang berbeda sehingga memungkinkan komunikasi data melalui jaringan computer. Dalam satu mesin, setiap layer mendapat servis dari layer dibawahnya. Sedangkan, dalam mesin yang berbeda, layer yang sama saling berkomunikasi (peer-to-peer communication) dan diatur oleh sebuah protokol.

 
Ket : Setiap layer dalam model OSI memiliki tugas dan fungsi tersendiri.

Model TCP/IP
CP/IP Protocol Suite memungkinkan komunikasi data antara 2 komputer dari mana pun dengan sangat cepat. TCP/IP dibuat oleh Department of Defense (DoD) Amerika karena menginginkan sebuah network yang bisa survive dalam kondisi apapun, meski dalam keadaan perang.
TCP/IP merupakan sekumpulan protokol (Protocol Suite) komunikasi yang digunakan dalam Internet.

Application Layer

  • Menangani protokol-protokol high-level, isu-isu representasi, encoding, dan kontrol session.
  • Menyediakan layanan (services) bagi software yang berjalan pada komputer.
  • Tidak menggambarkan software itu sendiri, tapi services yang dibutuhkan oleh software tersebut.
  • Sebagai interface antara software yang berjalan pada komputer dengan network.
Contoh protokol yang beroperasi pada layer ini antara lain :
  • http
  • ftp
  • smtp
  • telnet
  • dan lain-lain.

Transport Layer

Beberapa fungsi yang dijalankan oleh Transport Layer antara lain :
  1. Menyediakan services transport dari host pengirim ke penerima.
  2. Melakukan segmentasi data dari layer application pada sisi pengirim kemudian menyusunnya kembali pada sisi penerima.
  3. Menangani isu-isu reliability, flow control, dan error correction.
  4. Reliability menggunakan sequence numbers(seq) dan acknowledgements(ack).
  5. Flow control menggunakan sliding windows.
Transport Layer Terdiri dari 2 protokol utama :
  1. Transmission Control Protocol (TCP)
  2. User Datagram Protocol (UDP)

Internet Layer

Beberapa fungsi dan fitur yang ada pada Internet Layer antara lain :
  1. Menyediakan pengalamatan logik (IP Address) sehingga setiap komputer memiliki IP address yang berbeda (unik).
  2. Menentukan proses routing sehingga router dapat menentukan kemana paket harus dikirimkan agar sampai ke tujuan.
  3. Memilih jalur terbaik (best path) yang harus ditempuh oleh paket.
  4. Protokol utama pada layer ini adalah : IP.
Beberapa protokol yang beroperasi pada layer ini antara lain :
  1. IP (Internet Protocol)
    • Unreliable, connectionless, best-effort : yang berarti IP tidak melakukan pengecekan maupun koreksi terhadap error dan paket bisa saja tiba tidak berurutan.
    • Fungsi-fungsi tersebut ditangani oleh protokol pada layer diatasnya (transport).
  1. ARP (Address Resolution Protocol)
    • Digunakan untuk mengasosiasikan IP address dengan physical address.
    • ARP digunakan untuk mencari physical address dari node jika IP address diketahui.
  2. RARP (Reserve Address Resolution protocol)
    • Kebalikan dari ARP, memetakan physical address ke IP address.
  3. ICMP (Internet Control Message Protocol)
    • Mekanisme digunakan host dan gateway untuk mengirim notifikasi masalah datagram ke pengirim.
    • ICMP mengirim query dan error reporting message.
  4. IGMP (Internet Group Message Protocol)
    • Digunakan utk memudahkan transmisi simultan dari suatu message ke group penerima (Multicast)

Network Access Layer

  1. Disebut juga layer host-to-network. Protokol-protokol LAN dan WAN berada pada layer ini.
  2. Menjadi perantara/interface dengan network adapter (Lan Card).
  3. Memformat data menjadi sebuah unit yang disebut frame dan mengkonversi frame tersebut menjadi arus elektrik untuk kemudian di kirimkan melewati medium transmisi.
  4. Mendefinisikan pengalamatan fisik (MAC address) untuk mengidentifikasi kartu jaringan komputer pengirim dan penerima.
  5. Mengecek error pada frame yang diterima (error-checking).
Sumber:
http://net.comlabs.itb.ac.id/blog/?p=302

0 komentar:

Posting Komentar